ilustrasi karakter tokoh bikers motor tua antik Indonesia

ilustrasi karakter tokoh bikers motor tua antik Indonesia

Thursday 15 August 2013

Ariel (red hunter) 350cc th 41.... MOTOR TUA ANTIK KLASIK TERJELEK ANTI 1 SURO



 ======================================================================
Hai Bro N Sis apa kabar nih? Hehe tak lupa masih di bulan suci ini aku mau mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri   1434 H  Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin, bertepatan juga dengan  bulan yang bersejarah bagi kita karena besuk tanggal 17 Agustus  kita merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 68th,  yah dengan mengenang jasa-jasa para pahlawan mari kita pergunakan hari-hari kita dengan kegitan yang positif ,yak…kayak ikut melestarikan Motor Tua Antik, yang pastinya menyimpan sejarah juga pada waktu  perjuangan pahlawan waktu dulu neh…nah kembali seperti biasa   rongsokkarathitam.blogspot.com  mengajak kalian mengikuti cerita dan kisah seru tentang seputaran Motor Tua Antik dan Klasik yang penuh Keunikan,History juga Misteri dan Mistis,,,OKE yuk Mariii"…

=======================================================================

  Punya motor antik ternyata enggak mesti cuman di elus-elus tiap hari . ternyata ada juga yang merelakan mosiknya tampil belel enggak berbentuk dan nggak kinclong sama sekali.
So, kalo ngelihat tampang Ariel th 41 geberan Chris ,anak klub Iron buffalo  Solo, pasti bisa menimbulkan decak kagum. saking joroknya ! Terus terang aja kalo dipandengin motor klasik yang dibelinya tahun 97 ini kayak sampah berjalan.
  Coba aja lihat mulai bagian muka sampai belakang motor, penuh dengan aksesoris yang enggak nyedepin pandangan mata. Sebab mulai dari sepatu,kaleng bekas coca cola, sarden, oli, bungkus rokok, jaket ,jas hujan hingga sampai segala macam mur-baut plus kunci ikutan nempel memenuhi bodi.”makanya enggak salah, kalo semua teman-temen kasih julukan Rat Bike (motor tikus) buat mosik gue”,ujarnya sambil tertawa.
  Meski udah nimbulin decakan kagum yang enggak karuan karena penuh dengan sampah, si Chris tetap aja enggak merasa risih dengan keadaan motornya. Malahan Chris pingin, Ariel yang dibelinya dengan harga rp. 3 juta ini, langgeng hingga anak cucunya melihatnya. Emang betah?. “O,so pasti mas,sebab jelek-jelek begini punya banyak sejarah lho !” ujarnya bangga. Karena hampir semua barang yang nempel hasil pemberian dari teman sewaktu touring.
  “jadi selayaknya lah, aku harus menghargai nilai historisnya”jelas Chris lagi. Apalagi mengingat kisah sepatu boot yang mangkring  di bodi samping .”sewaktu touring ke Bali ,aku dikasih kenang-kenangan sama seorang teman. Karena ,kebetulan sepatu yang aku pakai udah jebol” ujar cowok junkies .
  Walaupun dibilang motor terjorok ,hampir semua komponen mesinnya masih tetap orsi. Cuman ban dan karbu yang udah diganti punya CB 100.
Keanehan ternyata enggak saja melanda tampilan luar aja. Kalo menurut cerita Chris dan teman dekat nya. ‘Ariel sampah ini ,  juga mempunyai kisah mistik dan klenik. Karena setiap tanggal 1 suro,tahun baru Jawa, mesin si Rat Bike pasti ngadat total “.ungkap Chris serius.
  Lantas, setelah beberapa kali terjadi, akhirnya Chris pun mempunyai kunci wasiat buat menghidupkan motor kesayangannya .
  Caranya sih sangat aneh dan sedikit jorok, kalo pengen berkeliling dihari 1 suro,bodi Ariel harus,maaf,dikencingi terlebih dahulu.
  Beneran nih?.”bener mas aku nggak bohong,”seloroh Chris sembari diangguki oleh beberapa teman dekatnya.lih, apa nggak bau pesing tu mosik?
  

Bisa jalan kalo diisi dengan Vodka

 Chris (tanpa kaos),ternyata enggak sejelek mosik-nya

(bayu)rongsokkarathitam.blogspot.com++MOPLUS

Friday 26 July 2013

BMW R75, Sepeda Motor Yang Desainnya Dijiplak Harley-Davidson!



BMW R75, Sepeda Motor Yang Desainnya Dijiplak Harley-Davidson


SS-Hauptsturmführer Rudolf von Ribbentrop (Chef 3.Panzerkompanie/I.Bataillon/SS-Panzer-Regiment 12) sedang dibonceng di bagian sespan BMW R75 oleh Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend", SS-Obersturmbannführer Max Wünsche, setelah mengadakan kunjungan terhadap para anggota III.Zug/15.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 25 yang selamat dari penyerangan yang gagal terhadap 2nd Armoured Brigade Kanada di Norrey-en-Bessin, Normandia, tanggal 9 Juni 1944. Perhatikan bahwa Von Ribbentrop dan Wünsche sama-sama terluka dalam foto yang diambil oleh SS-Kriegsberichter Siegfried Woscidlo ini!







Pada tahun 1930-an BMW memproduksi sejumlah sepeda motor yang sangat efisien dan populer pada masanya. Pada tahun 1938 jenis R75 mulai dikembangkan atas permintaan dari Wehrmacht.

Pada awalnya, mesin R75 merupakan reproduksi dari mesin 750cc side valve milik R71, tapi kemudian dirasa perlu untuk menggantikannya dengan mesin OHV 750cc terbaru yang khusus didesain untuk R75. Mesin OHV 750cc ini begitu suksesnya sehingga kemudian menjadi dasar untuk mesin-mesin kembar BMW pasca-perang semacam R51/3, R67 dan R68.

Roda ketiga di sespan digerakkan oleh gandar yang tersambung ke roda belakang motor. Semua rodanya disambungkan ke penggerak menggunakan locking differential serta gear ratio road/off-road sehingga keempat giginya (termasuk gigi mundur) bisa berfungsi dengan maksimal. Ini membuat BMW R75 mampu bermanuver dengan lincah dan bisa menjelajah ke berbagai medan yang sulit. Beberapa pembuat sepeda motor lain semacam FN dan Norton menyediakan sespan hanya sebagai opsi tambahan saja.

BMW R75 dan rivalnya, Zündapp KS750, sama-sama digunakan secara luas oleh Wehrmacht di medan perang Rusia dan Afrika, meskipun evaluasi yang dilakukan pada saat itu membuktikan bahwa mesin yang dipakai oleh Zündapp lebih superior dibandingkan dengan BMW. Pada bulan Agustus 1942, Zündapp dan BMW setuju untuk melakukan standarisasi begian-bagian mesin mereka atas desakan dari Wehrmacht. Sebagai hasilnya adalah cikal-bakal perpaduan Zündapp-BMW (yang kemudian dinamakan BW 43), dimana sespan BMW 286/1 ditempelkan ke sepeda motor Zündapp KS75. Mereka juga setuju untuk menghentikan pembuatan R75 saat produksinya sudah mencapai angka 20.200 unit, untuk setelahnya BMW dan Zündapp hanya akan menghasilkan mesin gabungan Zündapp-BMW dengan kapasitas produksi masing-masing 20.000 unit pertahun.

Karena target produksi BMW R75 sebanyak 20.200 tidak terpenuhi, maka sepeda motor jenis ini masih terus diproduksi sampai pabrik yang membuatnya di Eisenach hancur terkena pemboman Sekutu tahun 1944. Uniknya, produksinya di Jerman berhenti tapi kemudian dilanjutkan di Soviet tahun 1946 sebanyak 98 unit sebagai cadangan/reparasi dari kendaraan yang sudah ada sebelumnya!

Yang jelas, program standarisasi juga berarti bahwa mesin yang diproduksi oleh BMW dan Zündapp menggunakan 70% komponen yang sama. Hal ini memudahkan pasokan spare-part untuk kendaraan ini (yang banyak di antaranya masih berfungsi dengan mulus di tangan para kolektor sepeda motor antik!). Kendaraan semacam BMW R75 banyak diburu oleh para kolektor karena kualitasnya yang amit-amit mumpuni sehingga masih bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan digunakan di jalan mulus atau brenjal-brenjul tanpa masalah!

Pada tahun 1954 sejumlah kecil R75 hasil modifikasi diproduksi ulang di Eisenach (kini menjadi bagian dari Jerman Timur yang dikontrol Soviet) untuk menjalani pengujian dengan nama AWO 700, tapi kemudian hasilnya tidak pernah diproduksi secara penuh.

Kesuksesan dan daya tahan BMW R75 selama berlangsungnya Perang Dunia II membuat US Army meminta sepeda motor dari jenis yang sama (shaft-driven) kepada Harley-Davidson untuk penggunaan tentaranya yang bertugas di medan perang. Ini kemudian membuat pabrikan tersebut membuat model shaft-driven yang pertama yaitu Harley-Davidson XA, yang merupakan jiplakan mentah-mentah dari R75!

Spesifikasi:
Pembuat: BMW
Produksi: 1941–1946
Kelas: Sepeda motor/kombinasi sidecar (sespan)
Mesin: 745 cc flat-twin (OHV)
Bore / Stroke: 78 × 78 mm (3.1 × 3.1 in)
Tenaga: 26 hp (19 kW)
Berat: 420 kg (930 lb) (kering)

 Oleh : Alif Rafik Khan
Sumber :
Buku "The Panzers and the Battle of Normandy" karya Georges Bernage

Sunday 9 June 2013

BANGKIT SETELAH 50 TAHUN TERKUBUR



 Di kalangan pecinta motor antik, nama Ariel NH 350cc lansiran 1937 ini bukan lagi mahkluk asing. Tapi, mengingat kisah dan sejarah motor yang “bangkit dari kubur” menjadi sesuatu yang luar biasa.



 

Lebih dari 50 tahun, motor ini terpendam di dalam pasir dan derasnya aliran sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa, Sungai Brantas. Dan di tahun 2006 bangkai motor ini ditemukan oleh seorang penggali pasir Sungai Brantas.

Tak ubahnya sebuah Mumi yang hidup kembali, setelah dua tahun ditemukan motor ini hidup kembali dan bahkan sudah menjelajah jalan Jogjakarta-Bali-Lombok dan kembali ke Jogjakarta. Konon, diceritakan warga Bojonegoro yang tinggal di bantaran Sungai Brantas, motor tersebut adalah milik seorang bule yang dibunuh warga pribumi waktu jaman penjajahan Belanda dan mayatnya dilempar ke Sungai Brantas bersama motornya.

Sulistyo Budi yang kini menjadi empu motor tersebut menjelaskan, meski keadaan motor tersebut sudah jauh dari kondisi normal, namun bagi pecinta motor antik ada alasan tersendiri yang membuat sebuah motor menjadi sangat bernilai.

“Seninya jadi seorang pecinta motor antik, ya masing-masing punya alasan yang berbeda. Bahkan terkadang ada hal yang dianggap orang lain tak masuk akal,” buka warga asli Klaten yang tinggal di daerah Jl Prambanan – Klaten Km.3 ini.

Menurut lelaki berambut gondrong ini, pada tahun 2006 silam seorang penggali pasir menemukan motor ini dengan kondisi terdapat tali Jadung (tali yang terbuat dari kulit bambu-red) yang mengikat sebuah tengkorak manusia. “Menurut masyarakat sekitar Sungai Brantas, saat masa penjajahan sebelum RI merdeka, memang ada kejadian pembunuhan terhadap seorang bule yang sedang naik motor oleh warga pribumi, mayat dan motornya kemudian dimasukan ke Sungai Brantas,” beber lelaki yang akrab disapa Sulis ini.

Nah, tengkorak yang terikat di motor Ariel tipe NH bermesin 350 cc itu diperkirakan sebagai pemilik motor pertama dengan rentang kejadian pembunuhan sebelum tahun 1945.

Saat pertama diangkat oleh si penggali pasir dari lumpur dan pasir sungai Brantas, rangka nya dipotong jadi tiga bagian dan dijual ke pemulung rongsokan seharga Rp 350 ribu. Sempat berpindah tangan ke orang lain dan terakhir dimiliki oleh mbah Warjo asal Kediri. Di bengkel milik mbah Warjo inilah ketiga bagian rangka itu disatukan kembali.

“Sebenarnya, yang pertama ditemukan bukanlah motor, tapi rangka mobil Fiat “Konde” rakitan tahun 40-an yang udah tak bermesin, selang beberapa saat setelah rangka mobil diangkat dari dasar Sungai Brantas ditemukanlah motor Ariel NH 350 ini,” terang Sulis.

“Tahun 2008 saya nekat nebus motor ini meski kondisi mesin belum hidup bahkan banyak banget bagian motor sudah terkikis oleh derasnya aliran sungai Brantas. Jadi banyak teman berkata saya gila dan sinting ha ha ha,” ujar lelaki gondrong yang nekat ngerogoh duit 22 juta untuk bisa meminang motor tua buatan tahun 1937.

Meski secara fisik motor ini sudah seperti rongsokan tak bernilai karena banyak karat dan terkikis aliran air Sungai Brantas, tapi bagian mesin ternyata masih bagus dan berfungsi baik. Sisa oli yang terdapat di dalam mesinnya membuat jantung pacu Ariel NH 350 ini terlindungi dari korosi.

Restorasi jeroan mesin yang dilakukan Sulis hanya mengganti piston dan ringbawaan dengan piston kepunyaan Mazda dan pengapian aslinya diganti CDI milik Honda Grand.

“Bagian yang paling susah adalah ngusir 3 mahluk halus yang dari dulu bersarang dan menjaga motor ini. Sampai-sampai istri saya dan karyawan bengkel sering melihat penampakan hantu di motor itu. Tapi setelah dilakukan “upacara selamatan” akhirnya si hantu tersebut mau damai dan motor pun bisa hidup dan jalan lagi,” beber pemilik Zundapp 50cc dan BSA Side Klep tahun 1941.

Saat acara ulang tahun Himpunan Motor Tua di Bali tahun 2009 lalu, jadi langkah awal Ariel NH 350 menapak kembali aspal Indonesia setelah bangkit dari tidur panjangnya di dasar Sungai Brantas. Motor racikan duet maut James Starley dan William Hillman asal Inggris di tahun 1870 silam ini pun seperti hidup kembali.

“Anehnya, meskipun sudah tiga kali motor ini dijual ke orang lain, motor ini tetap kembali lagi ke saya seolah enggak mau pindah dari tangan saya,” tutup pria yang kini menjabat sebagai President Bajak Laut M.C sambil berbisik “terakhir ada yang nawar sampai 37 jeti”.